Tip Dan Trik 18 Resiko Ancaman Penggunaan Pendingin Ruangan / Ac (Tips Kondusif & Sehat Menggunakannya)
Saat berada di ruangan ber-AC, tubuh menjadi terasa nyaman, dengan rasa ruangannya yang sejuk.
Pada ruangan yang ber-AC, udara juga terasa lebih higienis dan segar, yang dengan begitu asupan oksigen akan menjadi lebih banyak, sehingga tubuh benar-benar menjadi nyaman.
Hal ini memang berkhasiat untuk meningkatkan produktivitas. Tubuh akan bisa lebih fresh dan selalu bersemangat.
Keadaan suhu panas yang tak tertahankan, maka dengan pendingin ruangan AC akan membantu untuk menciptakan ruangan menjadi lebih nyaman dan segar.
Akan tetapi dengan segala keuntungannya tersebut, kita tetap perlu berhati-hati, lantaran ada ancaman dari penggunaan pendingin ruangan AC yang secara berlebihan.
Ketika berada di ruangan ber-AC aka menciptakan seseorang malas untuk minum, dikarenakan suhu yang hambar tidak menciptakan tubuh merasa haus, tetapi tetap saja tubuh memerlukan cairan.
Demikian juga pada ruangan yang ber-AC, menciptakan tidak berkeringat, padahal berkeringat sangat penting untuk membuang racun tubuh (yang keluar bersamaan dengan keringat).
Untuk lebih lengkapnya, berikut di bawah ini beberapa dampak jelek dari penggunaan pendingin ruangan AC (jika dilakukan secara berlebihan):
1. Memicu resiko penyakit asma
Dari laman Time.com. Dr Mark Mendell, spesialis epidemiologi, yang juga bekerja di 'California Department of Public Health', mempelajari wacana pengaruh kesehatan sistem pendingin udara, bersama 'AS Departemen Energi Lawrence Berkeley National Laboratory'.
Dr Mendell menjelaskan bahwa memburuknya problem asma dan alergi merupakan dua problem kesehatan yang bisa terjadi akhir penggunaan unit AC yang terkontaminasi. Sehingga sering muncul istilah di Amerika yaitu 'sindrom gedung sakit'.
"Kami mulai melihat itu di tahun 70-an dan 80-an," kata Mendell. "Orang-orang di gedung perkantoran mulai menyampaikan bangunan itu menciptakan mereka sakit."
Dia juga menjelaskan bahwa sindrom gedung sakit dikaitkan dengan tanda-tanda hidung tersumbat, problem pernapasan, sakit kepala, kelelahan dan kulit yang teriritasi. Penelitian ini semakin diperkuat dengan fakta yang terjadi di lapangan, gedung-gedung kantor banyak yang meimbulkan tanda-tanda tersebut.
2. Kurang baik untuk organ paru-paru
Ruangan yang ber-AC bisa menciptakan suhu dan kelembapan yang di dalam ruangan berubah secara mendadak, dimana perubahan tersebut bisa berakibat jelek pada sistem pernafasan seseorang.
Utamanya pada kepingan organ paru-paru yang sangat vital, untuk itu bijaklah dalam menggunakan AC, jangan terlalu dingin, dan jangan juga terlalu usang menggunakan AC seharian
3. Berdampak jelek untuk kesehatan kulit
Penggunaan Ac yang terlalu usang sanggup menimbulkan kulit menjadi kering, iritasi dan berkurangnya selaput lendir. Kulit kehilangan kelembaban alaminya sehingga menjadi kering dan sensitif. Untuk itu, ketika berada di ruangan AC dalam waktu yang lama, untuk mengatasinya cukup penting menggunakan pelembab, atau minimal rajin membasahi kepingan tubuh yang sanggup dijangkau dengan air.
Dari laman Globalnews.ca, bahwa berjam-jam yang dihabiskan di lingkungan udara hambar (ber-AC) menimbulkan kulit kehilangan kelembaban. Apabila Anda tidak membantu kulit Anda dengan memperlihatkan pelembab dikala itu, Anda bisa terkena problem kulit kering.
4. Resiko kelumpuhan wajah
Komdisi terjadinya lumpuh pada wajah, sanggup terjadi pada seluruh kepingan wajah. Penyakit ini dinamai Bell’s palsy. Penyakit tersebut muncul lantaran adanya problem pembengkakan di syaraf wajah.
Beberapa gejalanya yaitu mata perih dikala terkena air, verbal kering, sulit berkumur, bicara cenderung pelo (tidak jelas) dan kemampuan indra mengecap menurun.
Para jago kesehatan menjelaskan wacana faktor yang memicu kelumpuhan pada wajah, yaitu lantaran serangan infeksi virus udara atau angin.
Dimana penggunaan AC ini bisa memperlihatkan resiko penyebaran infeksi virus ini. Oleh lantaran itu, disinlah pentingnya rutin membersihkan AC.
5. Resiko leher tengeng
Tidur dalam keadaan udara yang hambar memicu terjadinya tengeng pada leher ketika berdiri tidur. Apabila hingga terjadi problem ini, maka pengabatannya menggunakan suntikan pada leher dan menggunakan obat anti radang menurut resep dokter.
Penyakit ini sering disebut penyakit salah bantal. Dimana orang yang mengalaminya akan merasa nyeri di kepingan leher. Terutama akan terasa sakit ketika menoleh ke salah satu sisi (kanan atau kiri).
Rasa nyeri akhir menoleh tersebut, bila dipaksakan menoleh maka muncul rasa sakit hebat menyerupai kesetrum.
6. Sakit Kepala atau Pusing
Sick building syndrome seringnya tinggi resikonya pada bangunan yang memasang pendingin udara, tetapi keadaan ventilasinya buruk. Keadaan menyerupai itu menciptakan orang yang berada di dalam ruangan akan rentan mengalami susah napas, sakit kepala, gampang lesu, dan iritasi pada kulit.
Terjadinya rasa sakit kepala juga bisa terjadi, lantaran ada beberapa model AC yang mengeluarkan bunyi bunyi yang cukup keras, sehingga ini berdampak jelek berupa rasa pusing di kepala anda.
7. Resiko penyebaran virus
Penggunaan Pendingin ruangan AC tentunya menciptakan ruangan menjadi cenderung perlu ditutup, hal ini menimbulkan minimnya sirkulasi udara yang ada di dalam ruangan ber-AC. Sehingga memperlihatkan resiko penyebaran virus, kuman dan bakteri, yang berpindah dari satu orang ke orang yang ada di sekitarnya.
Memperburuk penyakit pernafasan yang diderita
Perubahan mendadak pada suhu dan kelembaban bisa memperburuk tanda-tanda beberapa penyakit pernapasan. Masalah ini sebagian besar sanggup dihindari dengan menetapkan termostat ke suhu yang lebih tinggi, dan kemudian secara sedikit demi sedikit dikurangi ke tingkat yang nyaman.
8. Bahu menjadi terasa kaku
Kondisi pundak yang beku atau terasa kaku, biasanya akan terasa sesudah berdiri tidur di pagi hari. Orang yang mengalami akan mencicipi nyeri di pundak hingga lengan. Ketika tangan digerakkan akan terasa nyeri.
Sehingga kondisi penyakit ini menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Apalagi bila melaksanakan kegiatan yang sering mengangkat tangan, maka akan terasa nyeri sekali.
Bahu yang terasa kaki ini terjadi lantaran tidur dalam keadaan suhu ruangan yang terlalu dingin. Untuk itu, jangan setting AC yang terlalu dingin.
9. Resiko mengalami alergi
Dengan sirkulasi udara yang minim di ruangan ber-AC, juga debu yang terperangkap dan kualitas udara yang menjadi jelek (apabila perangkat AC tidak rutin dibersihkan) di dalam ruangan, maka hal ini beresiko orang yang di dalamnya sanggup mengalami alergi.
Filter udara sanggup menjadi kotor apabila AC tidak dibersihkan secara teratur, filter udara yang kotor tersebut bisa menjadi “ladang” berkumpul nya debu, serbuk sari, dan bakteri, yang nantinya disirkulasikan kembali dalam ruangan, sehingga malah menimbulkan problem alergi tubuh, serta tidak baik untuk penderita asma.
10. Gangguan reproduksi
Pada perangkat AC yang digunakan, menghasilkan sebuah senyawa yng disebut phthalates. Itu yaitu sebuah senyawa asam phtalic. Apabila zat ini sering dan sangat usang mengenai tubuh, berakibat problem serius pada sistem reproduksi tubuh.
11. Resiko penyakit mata yang meningkat
Dengan menghabiskan sebagian besar waktunya berada di ruangan ber-AC, sehingga menciptakan seseorang menjadi beresiko tinggi mengalami penyakit mata menyerupai konjungtivitis dan blepharitis.
12. Menjadi tidak tahan suhu panas
Dengan terbiasa beraktifitas di ruangan ber-AC, maka ketika keluar ruangan akan merasa tidak nyaman, serta mengeluarkan keringat yang tidak normal. Disamping itu tubuh akan menjadi gampang lelah, dimana tubuh kesulitan mengikuti keadaan pada suhu yang panas.
13. Memperburuk penyakit pernafasan
Dengan perubahan mendadak pada suhu dan kelembaban, ini sanggup berakibat munculnya tanda-tanda beberapa penyakit pernapasan. Untuk itu sebagai tipsnya, hendaknya menetapkan termostat ke suhu yang lebih tinggi dahulu, yang kemudian secara sedikit demi sedikit dikurangi sedikit-demi-sedikit hingga pada suhu yang dirasa nyaman. Selain itu hindari suhu yang terlalu rendah.
14. Berat tubuh yang bisa meningkat
Pada sebuah penelitian dilakukan oleh biostatisticians, di University of Alabama, kota Birmingham, melaksanakan pengamatan bahwasannya AC ternyata menimbulkan peningkatan berat badan.
Pada sebuah studi yang dilakukan ini, dikala menggunakan AC untuk menjaga suhu rumah yang konstan, maka tubuh tidak lagi mengeluarkan energi atau memperabukan kalori untuk mengikuti keadaan dengan perubahan suhu udara, sehingga hal ini menimbulkan berat tubuh yang meningkat.
15. Penyakit Legionnaire
Penyakit Legionnaires disebabkan oleh kuman legionella pneumophila, yang terkait dengan penggunaan AC, yaitu dimana air hangat yang ditemukan dalam sistem AC sentral (utamanya di hotel dan rumah sakit) sanggup menjadi daerah berkumpul nya bakteri.
Sehingga problem yang umum terjadi yaitu terjangkit penyakit batuk, nyeri tubuh, demam tinggi, menggigil, kelelahan, dan juga sakit kepala.
16. Gangguan kehamilan
Banyak jago kesehatan yang mengungkapkan bila ibu hamil terlalu usang berada di ruangan ber-AC, maka ini kurang baik. Karena beresiko serius pada timbulkan masaalah kehamilan. Senyawa phthalates yang dihasilkan dari AC mempunyai pengaruh jelek pada keadaan janin yang dikandung, Sehingga sangat dikhawatikan bayi lahir dalam kondisi cacat.
17. Tidak ramah lingkungan
Seperti diketahui, umumnya AC menggunakan freon atau CFC, yang itu berdampak jelek berupa penipisan lapisan ozon. Pendingin ruangan AC dengan teknologi terbaru, dikenal sudah mulai meminimalisir dampak jelek ini, dengan tujuan tidak terlalu parah memperlihatkan dampak pada perubahan iklim.
Dari laman Time.com. Seorang peneliti lingkungan Land Institute, menjelaskan bahwa problem utama AC yaitu kontribusinya terhadap pemanasan rumah beling (pemanasan global). Meskipun keprihatinannya atas planet ini, Cox menyampaikan bahwa AC juga bermanfaat untuk kenyamanan.
18. Mengunjungi dokter lebih sering.
Dari laman Huffingtonpost.com. Hasil penelitian telah memperlihatkan bahwa individu yang menghabiskan lebih banyak waktu di lingkungan ber-AC akan mengalami peningkatan gangguan kesehatan, sehingga akan lebih sering ke dokter untuk mendapat layanan kesehatan.
Sebuah analisis menemukan bahwa lebih banyak kunjungan untuk keluhan yang berafiliasi dengan telinga, hidung dan problem tenggorokan, pernapasan dan problem dermatologis.
Untuk meminimalisir problem ini, rutin bersihkan ruangan serta kendaraan beroda empat (yang menggunakan AC). Bersihkan pada karpet, gorden dan sejenisnya.
Tips kondusif dan sehat dalam menggunakan AC:
Satu-satunya cara yang sanggup dilakukan untuk mengurangi pengaruh samping dari penggunaan AC yaitu dengan membersihkan secara berkala. Untuk lebih lengkapnya, berikut di bawah ini beberapa poin dari tips menggunakan AC:
Semoga bermanfaat.
Pada ruangan yang ber-AC, udara juga terasa lebih higienis dan segar, yang dengan begitu asupan oksigen akan menjadi lebih banyak, sehingga tubuh benar-benar menjadi nyaman.
Hal ini memang berkhasiat untuk meningkatkan produktivitas. Tubuh akan bisa lebih fresh dan selalu bersemangat.
Keadaan suhu panas yang tak tertahankan, maka dengan pendingin ruangan AC akan membantu untuk menciptakan ruangan menjadi lebih nyaman dan segar.
Sumber gambar: Flickr.com
Akan tetapi dengan segala keuntungannya tersebut, kita tetap perlu berhati-hati, lantaran ada ancaman dari penggunaan pendingin ruangan AC yang secara berlebihan.
Ketika berada di ruangan ber-AC aka menciptakan seseorang malas untuk minum, dikarenakan suhu yang hambar tidak menciptakan tubuh merasa haus, tetapi tetap saja tubuh memerlukan cairan.
Demikian juga pada ruangan yang ber-AC, menciptakan tidak berkeringat, padahal berkeringat sangat penting untuk membuang racun tubuh (yang keluar bersamaan dengan keringat).
Untuk lebih lengkapnya, berikut di bawah ini beberapa dampak jelek dari penggunaan pendingin ruangan AC (jika dilakukan secara berlebihan):
1. Memicu resiko penyakit asma
Dari laman Time.com. Dr Mark Mendell, spesialis epidemiologi, yang juga bekerja di 'California Department of Public Health', mempelajari wacana pengaruh kesehatan sistem pendingin udara, bersama 'AS Departemen Energi Lawrence Berkeley National Laboratory'.
Dr Mendell menjelaskan bahwa memburuknya problem asma dan alergi merupakan dua problem kesehatan yang bisa terjadi akhir penggunaan unit AC yang terkontaminasi. Sehingga sering muncul istilah di Amerika yaitu 'sindrom gedung sakit'.
"Kami mulai melihat itu di tahun 70-an dan 80-an," kata Mendell. "Orang-orang di gedung perkantoran mulai menyampaikan bangunan itu menciptakan mereka sakit."
Dia juga menjelaskan bahwa sindrom gedung sakit dikaitkan dengan tanda-tanda hidung tersumbat, problem pernapasan, sakit kepala, kelelahan dan kulit yang teriritasi. Penelitian ini semakin diperkuat dengan fakta yang terjadi di lapangan, gedung-gedung kantor banyak yang meimbulkan tanda-tanda tersebut.
2. Kurang baik untuk organ paru-paru
Ruangan yang ber-AC bisa menciptakan suhu dan kelembapan yang di dalam ruangan berubah secara mendadak, dimana perubahan tersebut bisa berakibat jelek pada sistem pernafasan seseorang.
Utamanya pada kepingan organ paru-paru yang sangat vital, untuk itu bijaklah dalam menggunakan AC, jangan terlalu dingin, dan jangan juga terlalu usang menggunakan AC seharian
3. Berdampak jelek untuk kesehatan kulit
Penggunaan Ac yang terlalu usang sanggup menimbulkan kulit menjadi kering, iritasi dan berkurangnya selaput lendir. Kulit kehilangan kelembaban alaminya sehingga menjadi kering dan sensitif. Untuk itu, ketika berada di ruangan AC dalam waktu yang lama, untuk mengatasinya cukup penting menggunakan pelembab, atau minimal rajin membasahi kepingan tubuh yang sanggup dijangkau dengan air.
Dari laman Globalnews.ca, bahwa berjam-jam yang dihabiskan di lingkungan udara hambar (ber-AC) menimbulkan kulit kehilangan kelembaban. Apabila Anda tidak membantu kulit Anda dengan memperlihatkan pelembab dikala itu, Anda bisa terkena problem kulit kering.
4. Resiko kelumpuhan wajah
Komdisi terjadinya lumpuh pada wajah, sanggup terjadi pada seluruh kepingan wajah. Penyakit ini dinamai Bell’s palsy. Penyakit tersebut muncul lantaran adanya problem pembengkakan di syaraf wajah.
Beberapa gejalanya yaitu mata perih dikala terkena air, verbal kering, sulit berkumur, bicara cenderung pelo (tidak jelas) dan kemampuan indra mengecap menurun.
Para jago kesehatan menjelaskan wacana faktor yang memicu kelumpuhan pada wajah, yaitu lantaran serangan infeksi virus udara atau angin.
Dimana penggunaan AC ini bisa memperlihatkan resiko penyebaran infeksi virus ini. Oleh lantaran itu, disinlah pentingnya rutin membersihkan AC.
5. Resiko leher tengeng
Tidur dalam keadaan udara yang hambar memicu terjadinya tengeng pada leher ketika berdiri tidur. Apabila hingga terjadi problem ini, maka pengabatannya menggunakan suntikan pada leher dan menggunakan obat anti radang menurut resep dokter.
Penyakit ini sering disebut penyakit salah bantal. Dimana orang yang mengalaminya akan merasa nyeri di kepingan leher. Terutama akan terasa sakit ketika menoleh ke salah satu sisi (kanan atau kiri).
Rasa nyeri akhir menoleh tersebut, bila dipaksakan menoleh maka muncul rasa sakit hebat menyerupai kesetrum.
6. Sakit Kepala atau Pusing
Sick building syndrome seringnya tinggi resikonya pada bangunan yang memasang pendingin udara, tetapi keadaan ventilasinya buruk. Keadaan menyerupai itu menciptakan orang yang berada di dalam ruangan akan rentan mengalami susah napas, sakit kepala, gampang lesu, dan iritasi pada kulit.
Terjadinya rasa sakit kepala juga bisa terjadi, lantaran ada beberapa model AC yang mengeluarkan bunyi bunyi yang cukup keras, sehingga ini berdampak jelek berupa rasa pusing di kepala anda.
7. Resiko penyebaran virus
Penggunaan Pendingin ruangan AC tentunya menciptakan ruangan menjadi cenderung perlu ditutup, hal ini menimbulkan minimnya sirkulasi udara yang ada di dalam ruangan ber-AC. Sehingga memperlihatkan resiko penyebaran virus, kuman dan bakteri, yang berpindah dari satu orang ke orang yang ada di sekitarnya.
Memperburuk penyakit pernafasan yang diderita
Perubahan mendadak pada suhu dan kelembaban bisa memperburuk tanda-tanda beberapa penyakit pernapasan. Masalah ini sebagian besar sanggup dihindari dengan menetapkan termostat ke suhu yang lebih tinggi, dan kemudian secara sedikit demi sedikit dikurangi ke tingkat yang nyaman.
8. Bahu menjadi terasa kaku
Kondisi pundak yang beku atau terasa kaku, biasanya akan terasa sesudah berdiri tidur di pagi hari. Orang yang mengalami akan mencicipi nyeri di pundak hingga lengan. Ketika tangan digerakkan akan terasa nyeri.
Sehingga kondisi penyakit ini menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Apalagi bila melaksanakan kegiatan yang sering mengangkat tangan, maka akan terasa nyeri sekali.
Bahu yang terasa kaki ini terjadi lantaran tidur dalam keadaan suhu ruangan yang terlalu dingin. Untuk itu, jangan setting AC yang terlalu dingin.
9. Resiko mengalami alergi
Dengan sirkulasi udara yang minim di ruangan ber-AC, juga debu yang terperangkap dan kualitas udara yang menjadi jelek (apabila perangkat AC tidak rutin dibersihkan) di dalam ruangan, maka hal ini beresiko orang yang di dalamnya sanggup mengalami alergi.
Filter udara sanggup menjadi kotor apabila AC tidak dibersihkan secara teratur, filter udara yang kotor tersebut bisa menjadi “ladang” berkumpul nya debu, serbuk sari, dan bakteri, yang nantinya disirkulasikan kembali dalam ruangan, sehingga malah menimbulkan problem alergi tubuh, serta tidak baik untuk penderita asma.
10. Gangguan reproduksi
Pada perangkat AC yang digunakan, menghasilkan sebuah senyawa yng disebut phthalates. Itu yaitu sebuah senyawa asam phtalic. Apabila zat ini sering dan sangat usang mengenai tubuh, berakibat problem serius pada sistem reproduksi tubuh.
11. Resiko penyakit mata yang meningkat
Dengan menghabiskan sebagian besar waktunya berada di ruangan ber-AC, sehingga menciptakan seseorang menjadi beresiko tinggi mengalami penyakit mata menyerupai konjungtivitis dan blepharitis.
12. Menjadi tidak tahan suhu panas
Dengan terbiasa beraktifitas di ruangan ber-AC, maka ketika keluar ruangan akan merasa tidak nyaman, serta mengeluarkan keringat yang tidak normal. Disamping itu tubuh akan menjadi gampang lelah, dimana tubuh kesulitan mengikuti keadaan pada suhu yang panas.
loading...
13. Memperburuk penyakit pernafasan
Dengan perubahan mendadak pada suhu dan kelembaban, ini sanggup berakibat munculnya tanda-tanda beberapa penyakit pernapasan. Untuk itu sebagai tipsnya, hendaknya menetapkan termostat ke suhu yang lebih tinggi dahulu, yang kemudian secara sedikit demi sedikit dikurangi sedikit-demi-sedikit hingga pada suhu yang dirasa nyaman. Selain itu hindari suhu yang terlalu rendah.
14. Berat tubuh yang bisa meningkat
Pada sebuah penelitian dilakukan oleh biostatisticians, di University of Alabama, kota Birmingham, melaksanakan pengamatan bahwasannya AC ternyata menimbulkan peningkatan berat badan.
Pada sebuah studi yang dilakukan ini, dikala menggunakan AC untuk menjaga suhu rumah yang konstan, maka tubuh tidak lagi mengeluarkan energi atau memperabukan kalori untuk mengikuti keadaan dengan perubahan suhu udara, sehingga hal ini menimbulkan berat tubuh yang meningkat.
15. Penyakit Legionnaire
Penyakit Legionnaires disebabkan oleh kuman legionella pneumophila, yang terkait dengan penggunaan AC, yaitu dimana air hangat yang ditemukan dalam sistem AC sentral (utamanya di hotel dan rumah sakit) sanggup menjadi daerah berkumpul nya bakteri.
Sehingga problem yang umum terjadi yaitu terjangkit penyakit batuk, nyeri tubuh, demam tinggi, menggigil, kelelahan, dan juga sakit kepala.
16. Gangguan kehamilan
Banyak jago kesehatan yang mengungkapkan bila ibu hamil terlalu usang berada di ruangan ber-AC, maka ini kurang baik. Karena beresiko serius pada timbulkan masaalah kehamilan. Senyawa phthalates yang dihasilkan dari AC mempunyai pengaruh jelek pada keadaan janin yang dikandung, Sehingga sangat dikhawatikan bayi lahir dalam kondisi cacat.
17. Tidak ramah lingkungan
Seperti diketahui, umumnya AC menggunakan freon atau CFC, yang itu berdampak jelek berupa penipisan lapisan ozon. Pendingin ruangan AC dengan teknologi terbaru, dikenal sudah mulai meminimalisir dampak jelek ini, dengan tujuan tidak terlalu parah memperlihatkan dampak pada perubahan iklim.
Dari laman Time.com. Seorang peneliti lingkungan Land Institute, menjelaskan bahwa problem utama AC yaitu kontribusinya terhadap pemanasan rumah beling (pemanasan global). Meskipun keprihatinannya atas planet ini, Cox menyampaikan bahwa AC juga bermanfaat untuk kenyamanan.
18. Mengunjungi dokter lebih sering.
Dari laman Huffingtonpost.com. Hasil penelitian telah memperlihatkan bahwa individu yang menghabiskan lebih banyak waktu di lingkungan ber-AC akan mengalami peningkatan gangguan kesehatan, sehingga akan lebih sering ke dokter untuk mendapat layanan kesehatan.
Sebuah analisis menemukan bahwa lebih banyak kunjungan untuk keluhan yang berafiliasi dengan telinga, hidung dan problem tenggorokan, pernapasan dan problem dermatologis.
Untuk meminimalisir problem ini, rutin bersihkan ruangan serta kendaraan beroda empat (yang menggunakan AC). Bersihkan pada karpet, gorden dan sejenisnya.
Tips kondusif dan sehat dalam menggunakan AC:
Satu-satunya cara yang sanggup dilakukan untuk mengurangi pengaruh samping dari penggunaan AC yaitu dengan membersihkan secara berkala. Untuk lebih lengkapnya, berikut di bawah ini beberapa poin dari tips menggunakan AC:
- Pastikan untuk selalu menjaga bagian-bagian komponen yang ada di AC biar tetap bersih.
- Perlu diketahui, bahwa AC portable lebih gampang dibersihkan dibandingkan dengan pendingin udara yang mahal, yang umumnya terdapat akses yang tersembunyi dan berada ditempat yang tidak bisa terjangkau, sehingga memerlukan pencucian terencana oleh orang yang profesional.
- Jangan lupa minum air putih ketika berada di ruangan ber-AC. Perlu diketahui bahwa tidak berkeringat bukan berarti tubuh tidak membutuhkan minum.
- Konsumsi vitamin biar tubuh sanggup lebih terjaga dari serangan penyakit, utamanya untuk Anda yang berada pada ruangan ber-AC sentral.
- Pastikan ada ventilasi udara yang cukup, sehingga sirkulasi udara sanggup berjalan dengan baik. Jangan hingga ruangan tertutup total, lantaran sangat berbahaya untuk kualitas udara yang menjadi buruk.
- Jangan lupa untuk melaksanakan perawatan AC secara rutin, buatlah aktivitas biar tidak lupa.
- Buatlah suhu yang paling rendah yaitu 21 derajat celcius, jangan hingga di bawah angka itu (terlalu dingin), lantaran ketika keluar ruangan tubuh akan terasa sangat kaget dengan suhu udara di luar.
Semoga bermanfaat.