Tip Dan Trik 18 Jenis Hukuman-Hukuman Di Sekolah Yang Pernah Ada
Apabila seseorang melaksanakan kesalahan maka akan mendapat hukuman, demikian juga hal ini berlaku di sekolah.
Hukuman tersebut dilakukan untuk mendidik murid, supaya tidak mengulangi kesalahannya tersebut.
Pada setiap sekolahan tentunya mempunyai aturan-aturna yang dibuat, kemudian harus ditaati oleh para siswa-siswinya. Hal ini sudah umum dilakukan oleh semua sekolah di Indonesiam, bahkan juga di dunia.
Tentang sanksi sekolah ini, ternyata pada setiap kala terdapat bentuk sanksi yang berbeda-beda, kalau kau ketika imi merupakan pelajar, atau yang gres saja lulus, mungkin masih merasa kurang yakin adanya “revolusi” bentuk sanksi di sekolah, maka Kamu sanggup tanyakan ke orang renta atau abang Kamu yang sekilah di kala dulu.
Akan ditemui banyak perbedaan jenis sanksi yang ada di sekolah, walaupun memang ada beberapa bentuk sanksi pada kala dulu, yang maih ada hingga sekarang.
Jenis hukuman-hukuman untuk murid nakal di Sekolah yang pernah ada
Adapun di bawah ini akan dibahas mengenai hukuman-hukuman yang pernah ada di sekolah, baik itu di kala dulu maupun kala sekarang, berikut di bawah ini kumpulannya
1. Hukuman bangun dengan satu kaki di depan kelas
Biasanya juga sambil menjewer kuping. Nah, bentuk h ukuman yang satu ini menjadi “langganan murid-murid” yang males mengerjakan kiprah sekolah (PR), atau juga murid yang membikin kegaduhan di dalam kelas ketika belajar, ketika ada guru di kelas.
Nah, jangan berisik, atau nantinya Kamu harus bangun di depan kelas, sanksi yang model kaya gini masih berlaku sepertinya dari dulu hingga sekarang. Berdiri di depan kelas tidak hanya menciptakan capek, tetapi juga menciptakan aib di depan sobat sekelas.
2. Dihukum untuk mengucapkan penyesalan atas kesalahan yang dilakukan
Hukumannya bia beurpa disuruh ngucapin penyesalan berulangulang, atau disuruh nulis kalimat penyesalan yang sangat banyak di kertas, yang mengulangi kalimat penyesalan dan peryataan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, Bisa 20 bahkan hingga 200 kali pengulangan.
Contohnya: "Saya menyesal ngatain pak guru maho. Saya tidak akan mengulanginya lagi." He..he... Dan banyak pola lainnya.
3. Dihukum kupingnya dijewer
Untuk sanksi yang satu ini, seringkali tidak disadari oleh si murid, ketika murid sedang asyik-asyiknya ngobrol atau menciptakan kegaduhan di kelas, maka seketika bapak atau ibu guru yang sedang mengambarkan pelajaran, secara mendadak menjewer kuping murid. Seringnya secara tiba-tiba dari belakang, pak guru dengan cepat sudah ada di erat kita, dan siap untuk menjewer.
4. Disuruh Skot Jump
Hukuman model kaya gini, dahlunya kala saya sekolah SD dan Sekolah Menengah Pertama paling sering diterapkan, ini ialah sanksi yang paling capek, bayangkan saja pak guru nggak memberi toleransi sama sekali, karenanya murid disuruh Skot Jump 40 hingga 100 kali, yang tentunya akan sangat melelahkan
5. Cubitan 'sayang' di perut
Sudaah dikasih tahu jangan ramai kaya di pasar, masih saja tetep ramai, peringatan pak guru tidak diindahkan, maka datanglah tangan pak guru yang 'perkasa' dan penuh geregetan mencubit perut murid yang nakal satu persatu.
6. Dihukum disuruh keluar kelas
Mungkin saja bagi sebagian murid, Ini menjadi sanksi yang paling enak, murid disuruh keluar kelas oleh bapak /ibu guru sebab “diovonis” bandel, karenanya murid diusir keluar kelas, entah dalam keadaan duka atau justru dalam keadaan senang sebab merasa 'merdeka'.
7. Dihukum membersihkan lingkungan sekolah
Hukumannya bermacam-macam mulai dari menyapu di dalam kelas, menyapu di halaman kelas, hingga membersihkan toilet sekolah. Nah, dengan penerapan sistem “canggih” ini, semakin banyak murid yang nakal maka akan semakin higienis sekolah
8. Hukuman Push Up
Hukuman kaya begini biasanya sebab menciptakan kasus sama guru olah raga atau guru yang killer. Kalau yang kena push-up ialah murid yang doyan olah raga maka tidak begitu ngefek ketika dieksekusi push-up. Akan tetapi lain ceritanya, jikalau murid yang kena sanksi push-up ialah tipe anak mami yang jarang sekali melaksanakan hal berat, dijamin mukanya jadi merah sambil nafas yang ngos-ngosan.
9. Dijemur di lapangan
Hukuman menyerupai ini sepertinya sudah mulai jarang ada di sekolah, sebab ketika ini dinilai terlalu ekstrem. Kalau sekolah kala dulu, jangan heran kalau anak nakal cenderung item, he..he.. wlaaupun tidak selalu sih…
10. Puting kuping kena pelintir
Yang ngelakukan biasanya guru yang killer, murid yang nakal atau tidak mengerjakan PR, akan pribadi diperintah untuk maju ke depan, kemudian putingnya kupingnya dipelintir sampe kelojotan. Terdegnarlah jeritan si murid: "Auuww!" Panasnya minta ampun kalau kena sanksi kaya gini. Akan tetapi sanksi ini tidak berlaku unuk para siswi.
11. Dihukum kepala kena jitak
Hukuman seprti ini sanggup ditemukan dari SD, Sekolah Menengah Pertama dan SMA, tetapi yang paling sering ialah di Sekolah Menengah Pertama dan SMA. "Pletak... kepala kena jitak oleh pak guru". Maka seketika murid bandel-pun garuk-garuk kepala sebab bengkak ringan, serem amatttt… sanksi yang kaya gini, biasanya yang melaksanakan ialah pak guru.
12. Hukuman dipukul pakai penggaris kayu
Biasanya mukulnya hanya pecahan di lengan sebagai teguran keras untuk murid yang dinilaui berbuat gaduh di dalam kelas, atau juga tidak memperhatikan pelajaran. Selain itu, dahulu di SD, pada setiap ahad ada razia potong kuku, kalau kukunya panjang bakal digebuk pakai penggaris. .
13. Dilempar penghapus Papan Tulis
Kalau murid kelewatan, maka guru naik pitam. Guru sudah empet meliat kelakuan murid yang tidak mengindahkan tegurannya, maka seketika "Wuuzzz plaakkkk!!", penghapus papan tulis melayang ke arah sasaran sasaran.
14. Hukuman pengurangan nilai
Nilai sudah pas-pasan, masih saja dikurangin gara-gara dinilai melaksanakan pelanggaran. Bapak / Ibu Guru dengan terpaksa dan berat hati mengurangi nilai muridnya sebab gak insaf-insaf.
15. Nulis Permintaan Maaf
Mahi heran, kenapa guru-guru suka banget menerapkan sanksi model ini. Sampai kini masih ada saja guru yang menyuruh muridnya menulis kalimat seruan maaf sebab kesalahan dari si murid. Contohnya yang tertangkap lembap ngerokok maka diminta menulis kalimat secara beulang-ulang hingga berlembar-lembar, “Saya berjanji tidak akan merokok lagi.”
16. Hukuman denda
Ada juga di kala dulu sanksi yang berupa bayar atau denda sebab melaksanakan pelanggaran di kelas, dan uangnya masuk ke kas kelas, peraturan menyerupai ini biasanya sebab dari insiatif di kelas. Adapun jaman kini sanksi menyerupai ini sudah jarang, sebab uangnya sudah habis untuk “jajan” ke warnet, beli gadget, bahkan ngeroko, waduh….
17. Memotong rambut dengan paksaan
Hukuman menyerupai ina terjadi di Sekolah Menengah Pertama ataupun di Sekolah Menengan Atas biasanya, dan bukan sebab murid nakal di kelas, tetapi biasanya sebab rambut yang panjang, karenanya sehabis menjalani sanksi ini, rambut jadi “agak” Pitak dan menjadi materi tertawaan sobat sekelas.
18. Lari muterin lapangan sekolah
Hukuman model ini juga biasanya jikalau bikin kasus pada guru olah raga atau guru BP (kedisiplinan siswa), sanksi kaya gini bermanfaat untuk kesehatan tubuh. hanya saja tubuh jadi lembap keringat.
Ayo.. sanksi mana saja yang pernah kau rasakan?, Semoga menghibur.
Hukuman tersebut dilakukan untuk mendidik murid, supaya tidak mengulangi kesalahannya tersebut.
Pada setiap sekolahan tentunya mempunyai aturan-aturna yang dibuat, kemudian harus ditaati oleh para siswa-siswinya. Hal ini sudah umum dilakukan oleh semua sekolah di Indonesiam, bahkan juga di dunia.
Tentang sanksi sekolah ini, ternyata pada setiap kala terdapat bentuk sanksi yang berbeda-beda, kalau kau ketika imi merupakan pelajar, atau yang gres saja lulus, mungkin masih merasa kurang yakin adanya “revolusi” bentuk sanksi di sekolah, maka Kamu sanggup tanyakan ke orang renta atau abang Kamu yang sekilah di kala dulu.
Akan ditemui banyak perbedaan jenis sanksi yang ada di sekolah, walaupun memang ada beberapa bentuk sanksi pada kala dulu, yang maih ada hingga sekarang.
Jenis hukuman-hukuman untuk murid nakal di Sekolah yang pernah ada
Adapun di bawah ini akan dibahas mengenai hukuman-hukuman yang pernah ada di sekolah, baik itu di kala dulu maupun kala sekarang, berikut di bawah ini kumpulannya
1. Hukuman bangun dengan satu kaki di depan kelas
Biasanya juga sambil menjewer kuping. Nah, bentuk h ukuman yang satu ini menjadi “langganan murid-murid” yang males mengerjakan kiprah sekolah (PR), atau juga murid yang membikin kegaduhan di dalam kelas ketika belajar, ketika ada guru di kelas.
Nah, jangan berisik, atau nantinya Kamu harus bangun di depan kelas, sanksi yang model kaya gini masih berlaku sepertinya dari dulu hingga sekarang. Berdiri di depan kelas tidak hanya menciptakan capek, tetapi juga menciptakan aib di depan sobat sekelas.
2. Dihukum untuk mengucapkan penyesalan atas kesalahan yang dilakukan
Hukumannya bia beurpa disuruh ngucapin penyesalan berulangulang, atau disuruh nulis kalimat penyesalan yang sangat banyak di kertas, yang mengulangi kalimat penyesalan dan peryataan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, Bisa 20 bahkan hingga 200 kali pengulangan.
Contohnya: "Saya menyesal ngatain pak guru maho. Saya tidak akan mengulanginya lagi." He..he... Dan banyak pola lainnya.
3. Dihukum kupingnya dijewer
Untuk sanksi yang satu ini, seringkali tidak disadari oleh si murid, ketika murid sedang asyik-asyiknya ngobrol atau menciptakan kegaduhan di kelas, maka seketika bapak atau ibu guru yang sedang mengambarkan pelajaran, secara mendadak menjewer kuping murid. Seringnya secara tiba-tiba dari belakang, pak guru dengan cepat sudah ada di erat kita, dan siap untuk menjewer.
4. Disuruh Skot Jump
Hukuman model kaya gini, dahlunya kala saya sekolah SD dan Sekolah Menengah Pertama paling sering diterapkan, ini ialah sanksi yang paling capek, bayangkan saja pak guru nggak memberi toleransi sama sekali, karenanya murid disuruh Skot Jump 40 hingga 100 kali, yang tentunya akan sangat melelahkan
5. Cubitan 'sayang' di perut
Sudaah dikasih tahu jangan ramai kaya di pasar, masih saja tetep ramai, peringatan pak guru tidak diindahkan, maka datanglah tangan pak guru yang 'perkasa' dan penuh geregetan mencubit perut murid yang nakal satu persatu.
6. Dihukum disuruh keluar kelas
Mungkin saja bagi sebagian murid, Ini menjadi sanksi yang paling enak, murid disuruh keluar kelas oleh bapak /ibu guru sebab “diovonis” bandel, karenanya murid diusir keluar kelas, entah dalam keadaan duka atau justru dalam keadaan senang sebab merasa 'merdeka'.
7. Dihukum membersihkan lingkungan sekolah
Hukumannya bermacam-macam mulai dari menyapu di dalam kelas, menyapu di halaman kelas, hingga membersihkan toilet sekolah. Nah, dengan penerapan sistem “canggih” ini, semakin banyak murid yang nakal maka akan semakin higienis sekolah
8. Hukuman Push Up
Hukuman kaya begini biasanya sebab menciptakan kasus sama guru olah raga atau guru yang killer. Kalau yang kena push-up ialah murid yang doyan olah raga maka tidak begitu ngefek ketika dieksekusi push-up. Akan tetapi lain ceritanya, jikalau murid yang kena sanksi push-up ialah tipe anak mami yang jarang sekali melaksanakan hal berat, dijamin mukanya jadi merah sambil nafas yang ngos-ngosan.
9. Dijemur di lapangan
Hukuman menyerupai ini sepertinya sudah mulai jarang ada di sekolah, sebab ketika ini dinilai terlalu ekstrem. Kalau sekolah kala dulu, jangan heran kalau anak nakal cenderung item, he..he.. wlaaupun tidak selalu sih…
10. Puting kuping kena pelintir
Yang ngelakukan biasanya guru yang killer, murid yang nakal atau tidak mengerjakan PR, akan pribadi diperintah untuk maju ke depan, kemudian putingnya kupingnya dipelintir sampe kelojotan. Terdegnarlah jeritan si murid: "Auuww!" Panasnya minta ampun kalau kena sanksi kaya gini. Akan tetapi sanksi ini tidak berlaku unuk para siswi.
11. Dihukum kepala kena jitak
Hukuman seprti ini sanggup ditemukan dari SD, Sekolah Menengah Pertama dan SMA, tetapi yang paling sering ialah di Sekolah Menengah Pertama dan SMA. "Pletak... kepala kena jitak oleh pak guru". Maka seketika murid bandel-pun garuk-garuk kepala sebab bengkak ringan, serem amatttt… sanksi yang kaya gini, biasanya yang melaksanakan ialah pak guru.
12. Hukuman dipukul pakai penggaris kayu
Biasanya mukulnya hanya pecahan di lengan sebagai teguran keras untuk murid yang dinilaui berbuat gaduh di dalam kelas, atau juga tidak memperhatikan pelajaran. Selain itu, dahulu di SD, pada setiap ahad ada razia potong kuku, kalau kukunya panjang bakal digebuk pakai penggaris. .
13. Dilempar penghapus Papan Tulis
Kalau murid kelewatan, maka guru naik pitam. Guru sudah empet meliat kelakuan murid yang tidak mengindahkan tegurannya, maka seketika "Wuuzzz plaakkkk!!", penghapus papan tulis melayang ke arah sasaran sasaran.
14. Hukuman pengurangan nilai
Nilai sudah pas-pasan, masih saja dikurangin gara-gara dinilai melaksanakan pelanggaran. Bapak / Ibu Guru dengan terpaksa dan berat hati mengurangi nilai muridnya sebab gak insaf-insaf.
15. Nulis Permintaan Maaf
Mahi heran, kenapa guru-guru suka banget menerapkan sanksi model ini. Sampai kini masih ada saja guru yang menyuruh muridnya menulis kalimat seruan maaf sebab kesalahan dari si murid. Contohnya yang tertangkap lembap ngerokok maka diminta menulis kalimat secara beulang-ulang hingga berlembar-lembar, “Saya berjanji tidak akan merokok lagi.”
16. Hukuman denda
Ada juga di kala dulu sanksi yang berupa bayar atau denda sebab melaksanakan pelanggaran di kelas, dan uangnya masuk ke kas kelas, peraturan menyerupai ini biasanya sebab dari insiatif di kelas. Adapun jaman kini sanksi menyerupai ini sudah jarang, sebab uangnya sudah habis untuk “jajan” ke warnet, beli gadget, bahkan ngeroko, waduh….
17. Memotong rambut dengan paksaan
Hukuman menyerupai ina terjadi di Sekolah Menengah Pertama ataupun di Sekolah Menengan Atas biasanya, dan bukan sebab murid nakal di kelas, tetapi biasanya sebab rambut yang panjang, karenanya sehabis menjalani sanksi ini, rambut jadi “agak” Pitak dan menjadi materi tertawaan sobat sekelas.
18. Lari muterin lapangan sekolah
Hukuman model ini juga biasanya jikalau bikin kasus pada guru olah raga atau guru BP (kedisiplinan siswa), sanksi kaya gini bermanfaat untuk kesehatan tubuh. hanya saja tubuh jadi lembap keringat.
Ayo.. sanksi mana saja yang pernah kau rasakan?, Semoga menghibur.